Information, Opinion

#429: Self-Publishing, Jalur Indie untuk Penulis

Post kali ini akan membahas tentang self publisher dan self publishing yang sekarang kayaknya mulai booming nih di Indonesia, dan keliatannya juga di seluruh dunia deh. Dan, khusus untuk Indonesia, saya akan mengambil contoh real online self-publisher yang membantu self publishing, yaitu www. nulisbuku.com ..

Self Publishing

Dari pengalaman ikut Ubud Writers 2010 (klik di sini kalo mau tau :p) , salah satu topik yang rame dibahas adalah self publishing nih. Sebenernya, self publishing tuh apa sih ?? mari kita tanya wikipedia dulu deh

Self-publishing is the publication of any book or other media by the author of the work, without the involvement of an established third-party publisher, vanity presses, or print on demand (POD). It is generally entirely done at the expense of the author. Vanity presses and POD services cater to those authors looking to publish without the traditional publishing houses but don’t want the total responsibility of completely self publishing. Often, more so for POD companies, they represent themselves as self-publishing and are discussed in that vein in this article. Although they give the author far more control and responsibility than traditional publishing, they take on some of the major parts of publishing.

Yah, agak panjang juga ya.. Singkat kata, self-publishing adalah fasilitas penerbitan buku (semua jenis buku secara umum) yang berada di luar penerbit konvensional (penerbit-penerbit raksasa). Self-publishing dapat dikatakan sebagai jalur indie bagi seorang penulis, di mana penulis akan mengatur sendiri semua hal tentang bukunya, mulai dari proses penulisan, editing, sampai ke proses percetakan dan marketing bukunya. Oleh karena itu, kita juga dapat mengatakan ini adalah swadaya dari penulis sendiri. Tentu saja, dalam kenyataannya, penulis juga bisa membayar jasa editing atau desain cover dll, namun ini semua tidak akan ditanggung oleh penerbit layaknya dalam kasus penerbitan konvensional, di mana penulis cukup mengirimkan naskahnya saja, sementara semua proses lain mulai editing sampai marketing akan ditangani oleh penerbit.

Lalu, kenapa self publishing cukup booming ? Well, ini tidak lepas dari fakta bahwa sebenarnya, sangat banyak di antara kita yang ingin menjadi penulis buku (termasuk saya sendiri lho), tp terkadang kita tidak terlalu pede untuk menyerahkan karya kita ke penerbit-penerbit besar. Namun, hasrat menerbitkan buku itu tetap besar, entah untuk kepuasan diri kita sendiri, ataupun hanya dibagikan ke teman-teman terdekat dan keluarga kita, atau untuk kepentingan lainnya. Selain itu, waktu yang lama (salah satu penerbit mengatakan minimal butuh 3 bulan untuk melakukan seleksi naskah apakah layak terbit atau tidak)

Maka, ketika ada ide self publishing, di mana semua orang dapat menjadi penulis sungguhan dan bukunya dapat dicetak, semua orang yang ingin menjadi penulis seolah mendapatkan jalan baru untuk menerbitkan bukunya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat plus minus yang juga menyertai self-publishing ini.

Nilai Plus

Keunggulan dari self-publishing adalah penulis dapat lebih leluasa mengatur penerbitan bukunya, karena tidak melalui jalur penerbitan konvensional. Selain itu, kita tidak memerlukan waktu tunggu yang biasanya memakan banyak waktu. Hal ini terkait dengan proses seleksi dan pembacaan naskah yang umumnya dilakukan oleh editor penerbit konvensional. Lalu, karena anda self publishing, maka isi buku benar-benar sesuai dengan yang anda mau, tanpa perlu takut adanya perubahan yang diajukan oleh editor.

Lalu, anda juga akan ‘terpaksa’ belajar banyak hal mengenai seluk beluk penerbitan dan marketing buku anda sendiri lho.. Walaupun agak repot, tapi anggap saja anda memiliki pengetahuan dan pengalaman tambahan.

Nilai Minus

Nilai minusnya, tentu penulis harus mau repot sendiri mengurusi berbagai hal, mulai dari penulisan naskah, editing, desain cover, printing hingga marketing. Tentu, semua hal ini tidak harus dilakukan sendiri, namun dapat juga menggunakan jasa pihak ketiga yang memang khusus menyediakan. Sebagai contoh, nulisbuku.com yang dapat membantu penulis mencetak buku secara print on demand (mencetak berdasarkan permintaan saja) dan marketing buku.

Selain itu, penulis juga harus sangat berhati-hati dengan contentnya, dan harus dapat menemukan editor (paling tidak proof-reader) yang cukup ‘galak’ seperti layaknya editor konvensional. Hal ini dikarenakan tidak adanya proses editing yang wajib dilalui layaknya penerbitan konvensional. Jika anda memang cukup yakin dengan isi buku anda, anda bahkan dapat mencetaknya saat anda selesai menulis, tanpa perlu meminta persetujuan editor ataupun proof-reader. Namun, tentu saja proses editing dan proof-reading tetap dianjurkan untuk menjaga kualitas buku yang dihasilkan.

Nilai minus lainnya adalah minimnya jalur distribusi layaknya penerbit konvensional. Sebagai contoh, jika anda bekerja sama dengan penerbit seperti Gramedia, maka ada semacam jaminan (jika buku anda ditrima lho) bahwa buku anda paling tidak akan mampang di toko buku Gramedia sendiri.

Penulis yang sudah Self-Publishing

Beberapa penulis terkenal Indonesia yang setahu saya mengikuti trend self publishing ini adalah Dewi Lestari dan Ika Natassa. Mereka bukanlah penulis yang tidak punya nama besar. Keduanya sama-sama memiliki buku-buku portofolio yang menjadi nominasi berbagai lomba, seperti Khatulistiwa Literary Award. Saya sendiri baru saja membeli buku pertama Ika Natassa yang menggunakan konsep self publishing, yaitu Underground yang menggunakan jasa Nulisbuku.com Tentu saja, mereka punya pertimbangan khusus untuk menggunakan self publishing ketimbang penerbit konvensional.

Cover Underground, buku Ika Natassa yang self publishing dengan Nulisbuku.com

Nulisbuku.com

Nah, terus kalo kita mau self publishing sendiri, gimana donk ? ya kalo mau nyetak buku sendiri, silahkan saja lho. Siapa tahu anda punya teman atau kenalan baik di bidang percetakan, atau siapa tahu anda sendiri yang punya bisnis di bidang percetakan. Namun, bagi pemula, anda bisa menengok website ini nih, nulisbuku.com

Nulisbuku.com

Nulisbuku.com adalah self-publisher online yang digagas oleh Aulia Halimatussadiah (Ollie) dan teman-temannya (Angeline Anthony, Brilliant Yotenega, dan Oka Pratama). Ollie sendiri adalah penggagas salah satu toko buku online, yaitu kutukutubuku.com. *saya pernah liat Ollie di Street Party Ubud Writers 2010 ini, tapi saking malunya saya dan saya juga takut salah orang, akhirnya nda saya sapa.. nyesel banget deh.. mestinya foto bareng >.<*

Nah, apa keunggulan dari nulisbuku.com ?

Yang pertama, layanan GRATIS untuk Online Self Publishing dengan sistem Print On Demand. Jadi, jika anda sudah punya naskah yang siap terbit, anda dapat melakukan registrasi ke nulisbuku.com, lalu mendownload template buku dan cover yang sudah disiapkan oleh tim nulisbuku.com. Setelah itu, silahkan edit naskah anda ke dalam format yang sesuai dengan template buku dan convertlah menjadi file PDF. Lalu, upload file tersebut ke nulisbuku.com, dan voila!! buku anda sudah ada di etalase nulisbuku.com dan menunggu pembaca untuk memesan. Jika anda tidak memerlukan berbagai layanan tambahan (seperti editing dll), maka dapat dikatakan layanan self publishing dari nulisbuku.com ini 100% gratis lho..

Kedua, sistem Print on Demand yang berarti nulisbuku.com hanya akan mencetak sesuai dengan permintaan/pesanan buku saja. Hal ini berarti mengurangi resiko semisal anda harus mencetak buku di penerbit/percetakan konvensional yang biasanya meminta oplah minimum (dalam eksemplar).

Ketiga, royalti ditentukan oleh penulis sendiri. Tentunya royalti yang anda tentukan ini mempengaruhi harga buku anda buku sendiri lho.. Asik kan.. anda dapat menentukan royalti yang menurut anda layak anda peroleh.. Oh ya, jangan lupa juga, hak ciptanya tetap di tangan penulis kok.. jadi jangan khawatir :D.. Bagi yang penasaran untuk cara menghitung harga buku, kurang lebih seperti demikian

(Ongkos produksi) + (Fee untuk nulisbuku.com) + (Royalti penulis) = (Harga Jual buku)

– Ongkos produksi: tergantung oleh spesifikasi buku.
– Royalti penulis : Fee nulisbuku.com = besarnya 60:40, 60% untuk Royalti Penulis, 40% Fee nulisbuku

Keempat, berbagai layanan pendukung, seperti jasa editing,  desain cover, dll bagi anda yang masih belum paham dan pemula di bidang penerbitan ini. Nulisbuku.com memiliki tim yang dapat membantu anda. Selain itu, nulisbuku.com juga memiliki etalase online sebagai tempat menjual buku anda.

Nulisbuku.com – 99Writers in 9 Days

Salah satu acara terunik yang pernah digagas nulisbuku.com adalah 99writers, yang bekerja sama dengan Mizan Digital Publishing. Acara ini mengajak semua penulis untuk bergabung ke dalam 99 writer yang bukunya akan diterbitkan bersamaan oleh nulisbuku.com pada acara Indonesia Book Fair 2010, Oktober lalu. Penulis yang berpartisipasi hanya ‘dijatahi’ 9 hari untuk mempersiapkan bukunya untuk diupload di nulisbuku.com. Namun, respon yang mengalir sangat luar biasa. Bahkan, tercatat ada lebih dari 100 peserta yang berhasil menjadi penulis beneran dan bukunya diterbitkan sama nulisbuku.com!.. Coba deh liat foto ini, asik banget deh..

99Writers in 9 Days (Image Courtessy of Salsabeela.com)

Berbagai foto lain dan informasi lebih detail tentang kegiatan ini dapat anda lihat di blognya ollie di sini.

Oya, saya juga mendapat informasi bahwa nulisbuku.com juga memenangi SparxUp Award 2010 untuk kategori best e-commerce lho.. Selamat ya.. Semoga makin sukses di ke depannya.

Jadi, jika anda tertarik, jangan ragu2 lagi, segera daftarkan diri di nulisbuku.com dan mulailah jalan menjadi penulis. Siapa tahu, suatu hari anda akan menjadi seperti J.K Rowling hehe..

Creandivity thinks …

Kalo menurut saya sendiri sih, self-publishing ini sangat membantu para penulis pemula dalam menerbitkan bukunya. Paling tidak, efek psikologis dari buku yang sudah pernah diterbitkan akan memacu penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa mendatang. Tidak jarang kita jumpai teman-teman kita yang berpotensi menjadi penulis, namun mereka tidak melanjutkan menulis lagi setelah naskahnya ditolak oleh penerbit. Maka, dengan melihat buku kita sendiri dalam bentuk fisik (apalagi kalo sampai dipajang di toko buku), hal ini tentu sangat menggembirakan.

Selain itu, dengan self publishing, kita juga dapat belajar banyak hal yang harus anda lakukan agar buku anda laku dan sukses di pasaran, mulai dari editing, desain cover yang bagus dan eye catching, dan yang paling penting tentu adalah MARKETING. Anda dapat mulai aktif di social media sebagai persiapan mencari networking calon pembaca anda, baik via facebook maupun twitter. *siapa tahu ada yang mau add saya jadi friend di facebook ataupun twitter sih :p* Ini adalah pengalaman yang tidak anda dapatkan jika anda menggunakan penerbit konvensional. Namun, tentu pilihan kembali kepada anda sendiri, apakah ingin menggunakan self publishing atau penerbit konvensional. Yang jelas, banyak jalan menjadi penulis selama anda  menulis 😀

Aku sendiri sih, bercita-cita jadi penulis. Sudah register di nulisbuku.com juga.. Saat ini lagi nulis *sambil bekerja*. Semoga buku saya juga bisa terbit tahun depan deh.. Tentunya via nulisbuku.com donk 😀 hehe..

sampai ketemu di post lainnya.