Opinion

Dilarang Memberikan Tips!

Beberapa hari yang lalu, setelah berlangganan Indihome Fiber yang baru (akhirnya di perumahan ini terinstall juga jaringan Fiber, setelah bolak balik menanyakan ke developernya), ada telepon dari 147 yang mengkonfirmasikan dan menanyakan bagaimana layanan dan instalasinya.

Beberapa tahun ini, jika diamati, terutama berhubungan dengan perusahaan BUMN atau layanan publik, anda akan mendengar kalimat ‘larangan’ : “Mohon untuk tidak memberikan imbalan atau tips dalam bentuk apapun kepada petugas kami Pak”. Tentu sebenarnya tujuannya baik, untuk mengurangi pungli yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi sih ya *opini pribadi* kenapa ya kok tidak boleh memberikan tips, apalagi kalau kita puas dengan layanan yang diberikan. Tips itu kan bentuk apresiasi dari kita sebagai pengguna layanan terhadpa jasa yang sudah dilakukan. Bentuknya sukarela dan tidak wajib. Memang, kalau dulu, bukan kita yang memberikan tips, tapi kitalah yang ditodong dan tentu kita tidak suka kan kalau ditodong.

Contoh untuk dua orang petugas Indihome ini. Hari minggu siang, jam 10an datang ke rumah. Terus mengecek kondisi, naik genteng dll untuk mencari jalur masuk ke dalam rumah. Selanjutnya, narik kabel ke instalasi Telkom yang sudah disediakan. Tidak segampang narik kabel yang pakai tiang lho, karena di perumahan ini tidak boleh ada kabel yang ‘berkeliaran’ di atas tanah. Jadi semuanya melalui pipa di underground.

Karena penasaran, jadilah ikut menemani acara narik-narik kabel. Dan mereka harus gali-gali tanah, coba-coba masukin kabel ke jalur yang bener, dan itu dilakukan di bawah matahari yang panas-panasnya. Aku aja sampai agak pusing abis masuk rumah. Singkat cerita, setelah nemu jalurnya, masih harus narik kabel ke atas genteng sampai masuk rumah. Dari jam 10 sampai jam 3 sore akhirnya selesai.

Dengan layanan seperti itu, dan berbagai ‘kesulitan’ yang dihadapi, yah tentunya menurutku sedikit tips sangat layak untuk kita beri sebagai bentuk apresiasi saja sih, walaupun mereka memang tidak meminta.

Ada lagi cerita lain waktu manggil jasa layanan bersih-bersih kasur. Petugasnya top banget, bisa angkat kasur sendirian sampai dijungkir-balikin, sementara kasur itu berat banget, tiap kali mau ganti seprei sampe setengah mati angkatnya hehe. Setelah mau pulang, sempat kasih tips juga. Aku acungi jempol bahwa saat pertama kali diberi, responnya adalah “Oh tidak usah Pak, saya sudah dibayar untuk ini”. Well, ya aku jawab kembali “Oh ya Pak, itu kan antara Bapak sama Owner, kalau yang ini kan tips dari saya pribadi, gapapa kok”.

Sebenarnya tujuan dari himbauan untuk tidak memberi tips itu baik sih, supaya petugas tetap profesional dan tidak “ngarep” dalam bekerja. Ngarep dikasih tips, ngarep dikasih persenan dll. Dan manajemen juga sudah bisa dikatakan sukses kalau petugas-petugas itu tidak meminta tips apapun setelah selesai.

Tapi, bukankah apresiasi dalam bentuk tips itu adalah hak juga dari konsumen yang merasa puas dengan layanan yang diberikan?