Daily Life

#440: Refleksi Tahun 2010 + Resolusi Tahun 2011

Hmm, membuat post edisi refleksi dan resolusi akhir tahun ini, aku jadi merasa deja vu. Tahun lalu, aku juga buat post seperti ini di tempat yang sama. Cumanya, seingetku dulu, waktu itu aku terpaksa bawa laptop karena harus nyicil kerja proyek Software Engineering Project dan Kerja Praktek. Tahun ini, nda ada tanggungan yang sedemikian berat sih. Hanya ada tanggungan pribadi berupa tulisan-tulisan yang sebenarnya pengen aku selesaiin tp kayaknya nda bakal selesai dalam tahun 2010. Well, semoga saja tahun 2011 menjadi tahun yg ramah buat aku. Dapat lebih baik lagi dari tahun 2010 yang menurutku sudah layak dikategorikan sebagai one of the best year in my life. Nah, kita mulai saja deh refleksi tahun 2010 nya, serta harapan + resolusi yang ingin dicapai tahun 2011.

Refleksi Tahun 2010

Tahun 2010

Hmm, melihat kembali ke tahun 2010 yang sudah berjalan 364 hari lebih ini, aku bisa senyum-senyum sendiri. Lumayan banyak hal-hal baik yang aku dapatkan di tahun ini. A lot.. Yang membuat aku harus bersyukur lebih lagi, karena diberi kesempatan untuk memperoleh itu semua. Bagi orang lain, mungkin masih banyak prestasi yang lebih bisa dibanggakan. Tapi, buat aku pribadi sih, banyak hal yang membuat aku bangga dan senang. Let’s see apa aja itu ?

  • Yang pertama, tentu aja kelulusan dari pendidikan S1 ku. Mulai November lalu, resmi dilantik menjadi seorang sarjana *wusshh* yang siap mengabdi *gombal* .. Well, cukup berarti juga sih, dan cukup membuatku kehilangan jg berhenti menjadi seorang mahasiswa dan asisten. Kenapa ? Ya karena mungkin udah terbiasa selama hampir 4.5 tahun ya. Untuk asisten, aku sudah kerja di lab sejak semester 4. 2 tahun di sana. Ndak mungkin rasanya kalo nda ada yang terasa hilang. Ada kelegaan begitu sidang Tugas Akhir selesai dengan lancar. Seolah-olah semua tanggung jawabku sebagai mahasiswa udah hilang. Selesai dengan baik. Begitu juga waktu kontrak sebagai asisten habis di bulan Agustus. Rasanya beban selama jadi asisten juga kerasa hilang semua. Menjadi asisten itu memang capek, harus tak akui. Tapi itu membuatku ngerti kalo memang jarang banget di dunia ini ada sesuatu yang ‘gampangan’. Tugas Akhir pun juga mengajarkan demikian. Yang penting adalah tetep mau berusaha. Dalam kerja TA, aku benernya nyaris aja terlambat maju bulan Agustus. Aku sudah berniat nyerah sih, karena menurutku maju September bakalan membuat hasil TAnya lebih optimal. Tapi, usulku ini ditolak ama Pak Gun, pembimbingku. Jadilah aku nekat maju bulan Agustus itu. Dan walaupun bolak balik ga tidur, akhirnya lulus juga kok πŸ™‚
  • Traveling sendirian ke Bali untuk menghadiri Ubud Writers Festival. Di sana, berfoto dengan 4 penulis top, 2 dari dalam negri (Clara Ng dan Dewi Lestari), 2 dari luar negeri (Thomas Kenelly dan Louis de Bernieres). Well, ini bener-bener pertama kali ne aku traveling dewean. Berangkat naek pesawat sendirian. Tidur di hotel kuno juga sendirian, di tengah sawah lagi! (silahkan liat-liat postku di category UWRF). Dan aku merasa enjoy-enjoy aja dengan kesendirian itu sih. Well, bohong kalo aku merasa 100% asik di sana. Tapi, acaranya okay lah. Satu-satunya yang kurang adalah companionship/temen perjalanan. Tapi, UWRF itu kan acara yang agak spesifik buat orang yang seneng sastra/literature, dan waktu itu, aku belum punya temen yang bener2 ada passion d sana, yang sampe mbelani ke Bali selama 5 hari untuk ikutan acara gitu. Seandainya berangkatnya sekarang, aku yakin bisa lebih fun. kenapa ? Alasannya ada di point berikutnya. Overall, pergi ke Bali juga cukup fun, dan means a lot buat aku sih, yang sudah mulai berusaha untuk memulai karir di dunia kepenulisan *lebai*. Yah, aku memang bukanlah lulusan sastra. Dan belum berniat untuk menjadi penulis full time gitu. Tapi, aku sudah mantap memilih menulis sebagai hobi yang mau tak asah dan tak latih sungguh-sungguh lagi di tahun berikutnya, dengan target dapat membuat novelku sendiri dan melihatnya di toko buku donk :).. Yah, posisinya, menurutku, sama lah dengan hobi fotografi yang saat ini semakin banjir, membuat kita tiba-tiba banyak menjumpai fotografer baru di mana-mana. Dan menghadiri UWRF, di mana banyak banget penulis beneran di sekitar kita, mendengarkan mereka sharing, proses kreatif mereka bagaimana, itu adalah pengalaman yang worthed banget dengan capek dan biayanya lah menurutku. Ga bisa dinilai dengan materi. Dan aku sendiri juga ga tau apakah di tahun-tahun depan aku sempat menghadiri UWRF lagi (dan kalo bisa suatu hari jadi pembicara ya :D), karena mulai tahun depan aku kan lanjut studi lagi, dan Oktober biasanya adalah masa studi aktif, bukan liburan tuh πŸ™
  • Juli 2010 (kalo g salah), aku baca di koran Jawa Pos yang membahas komunitas fiksimini Surabaya. Aku sedikit tertarik waktu itu. Fiksimini adalah suatu komunitas pecinta sastra yang berusaha membuat sastra mini, terbatas dalam 140 karakter, sesuai dengan karakter medianya, yaitu Twitter. Pertama join, aku merasa aneh saja dengan tweet-tweet mereka. Ternyata, lama-lama melihat asik juga ya. Apalagi, ketika Clara Ng (benernya pertama kali liat Clara Ng di Metro TV sih, baru akhirnya ketemuan di Ubud dan berfoto) tampil di Metro TV untuk membahas fiksimini. Aku jadi makin kepincut, dan sejak September 2010 mulai aktif posting fiksimini. Seorang fiksimini-ers akan bangga jika karyanya di Retweet, atau istilah kerennya di RT oleh moderator, karena itu menjadi semacam pertanda bahwa karya anda lumayan bagus :D. Sejak berfiksimini mulai September, karyaku baru dua kali di RT lho. Itupun baru bulan Desember ini. Bayangkan saja, hampir 3 bulan aku nulis tanpa pernah di RT. Ibaratnya 3 bulan ikut lomba tiap hari selalu kalah terus kan ? hehehe.. Bermula dari fiksimini, aku mulai banyak menambah teman-teman baru di twitter. Lalu, pada hari yang sama dengan wisudaku, aku ikutan workshop kelas kreatif yang diadakan komunitas fiksimini di Surabaya. Pilihan yang berat lho, wisuda jam 8-1 siang, acaranya jam 9 – 5 sore. Dan akhirnya aku hanya sempat ikutan 2 sesi terakhir aja. Tapi, dari sana, aku bisa kenalan banyak banget fiksiminiers Surabaya. New friends, New family. Lumayan kan. Kalo melihat jumlah penghuni group BB fiksiminiers Sby, maka aku sudah mendapatkan 28 teman baru lhooo.. dan semuanya punya hobi yang sama, minimal, yaitu fiksimini-an..
  • Imbas dari mulai join fiksimini adalah aku mulai gabung dengan komunitas nulis yang lainnya. Seminggu terakhir Desember ini, aku mulai aktif mengirim cerpen untuk 2 akun yang aku jumpai di Twitter, yaitu @writingsession dan @jejakubikel. Cerpen-cerpen ini aku post di blog ini juga kok, kalo mau baca. Selain itu, masih ada 1 akun lagi yaitu @cerpensini, tapi aku belum submit apa-apa sih.. Dan lagi-lagi, dengan join dengan komunitas macam gini, aku berkesempatan kenalan sama penulis-penulis lain lagi πŸ™‚ Selain itu, aku pun ‘terpaksa’ menulis cerpen.. Jadi anggap aja ini kesempatan bagus untuk memaksa diri mulai banyak-banyak menulis πŸ˜€
  • Tulisanku masuk di dua buku!!!! satunya kumpulan cerpen (aku submit 1 cerpen) yang merupakan proyek writers4Indonesia, proyek yang digagas nulisbuku.com untuk mengumpulkan para penulis Indonesia dan turut serta berpartisipasi meringankan beban korban bencana alam waktu itu (Merapi, Mentawai, Wasior). Satu penulis Satu cerpen. Ternyata, terkumpul 300 cerpen yang dikompilasi menjadi 17 buku kumcer. Buku-buku ini akan dijual, dan royaltinya 100% disumbangkan untuk korban bencana alam. Buku ini bakal mulai terbit seminggu lagi mungkin ya, dan bisa dibeli di nulisbuku.com. Tahun depan, aku berharap sih bisa nulis buku sendiri yah πŸ˜€ .. Buku kedua yang memuat tulisanku adalah proceeding/jurnal ilmiah dari konferensi IALP/COLIPS, suatu asosiasi yang mempelajari computational linguistic khusus untuk Bahasa Asia. Jadi, ceritanya, Tugas Akhir ku diringkas menjadi paper 4 halaman, lalu disubmit untuk conference COLIPS itu. Dan ternyata paper itu ketrima, walaupun perlu ada beberapa perbaikan yang diminta oleh panelis penilai paper. Sayangnya, aku sendiri dan Pak Gun ndak bisa datang ke Harbin untuk menghadiri acara ini, karena biayanya terlalu mahal dan dana bantuan riset dari pemerintah sudah habis :(. Yah, lain kali mungkin aku bisa lebih beruntung, dan menghadiri konferensi tingkat regional gitu kali ya. Untuk tahun ini, cukup beli bukunya aja untuk kepuasan pribadi (mahal banget tapi >.<)
  • Hmm, selanjutnya, sekitar bulan Mei, aku juga menang lomba yang diadakan Creative Solutions Award, di mana kontestan diminta untuk memberikan ide mengenai suatu topik. Aku sendiri berhasil memenangkan kategori top idea by vote dan mendapatkan blackberry Gemini sebagai hadiahnya. Seneng banget deh, pertama kalinya bisa menang lomba gini. Tingkat nasional lagi, yang berarti musuhnya adalah seluruh Indonesia. Walaupun menangnya By Vote aja, namun udah cukup banggalah.
  • Pertama kali ikut lomba programming level regional di Jakarta. Lombanya ACM-ICPC yang diselenggarakan di Binus. Ini merupakan lomba programming paling akbar di dunia, yang pesertanya adalah mahasiswa S1. Waktu di Jakarta itu, levelnya adalah regional Asia. Dan walaupun cuma berhasil jawab 2 dari 10 soal, pengalamannya cukup berharga lah. Menunjukkan kalo kita masih perlu belajar buanyaakkkk :p tapi sudah lulus gini, ya nda bisa ikut deh taun depan
  • Ikut program 30 DLBL via online (isa diliat di kategori DLBL di blog ku).. ini sejenis program live challenge yang berlangsung selama 30 hari. Jadi, selama 30 hari, Celestine Chua (celestinechua.com), penggagas challenge ini akan memberikan task-task yang berbeda tiap hari. Task ini lebih ke arah pengenalan diri, personal development. Contohnya, menilai hidup kita sekarang, membuat goal untuk 1,3, dan 5 tahun ke depan, membuat plan untuk suatu goal yang spesifik, dan lain-lain. Task-task tersebut bagus2 menurutku, bisa membuka wawasan kok. Bagi yang suka mengembangkan diri dan pengen menjadi lebih baik lagi, boleh dicoba deh challenge ini.

Rasanya itu dulu deh, yang bisa tak inget dan perlu di note sebagai pencapaian yang lumayan di tahun ini. Membuat tahun 2010 tidak hampa deh d^^b..

Nah, tahun depan terus ada harapan apa nih ?

Resolusi Tahun 2011

Tahun 2011

1. Pengen nulis buku. 1 Buku Komputer dan 1 buku novel. untuk buku komputernya sih aku udah mulai nulis sebagian. Mungkin udah 30-40% lah.. Padahal targetnya draftnya bisa selesai tahun ini lhooo.. Oh no πŸ˜€ Yah sebelum berangkat ke China (pertengahan Februari), kudu mari deh.. trus di Cina sambil nulis novel juga πŸ™‚

2. Tambah aktif blogging, paling ga diisi ama cerpen-cerpen gitu kali ya. Tahun lalu resolusinya juga minimal seminggu sekali blogging. Tapi masih belum berhasil juga. Moga-moga bisa terlaksana tahun ini, jadi blognya tambah rame dan tambah banyak bahan bacaan buat orang lain

3. Healthy Life style aja deh. Istirahat Cukup Makan Cukup dan Kurangi stress berlebihan πŸ˜€ Kurangi berat badan juga yang kayaknya berlebihan nih.. Bakal berat kalo udah berangkat ke China. Semoga di sana jalannya jauh-jauh, jadi bakar kalorinya lebih banyak dari yang dimakan πŸ˜€

4. Traveling dan blogging tentang jalan-jalan ke China (kalo udah nyampe sana sih :p)

5. Buat website yang berbasis social community, ato website startup bisnis (entah apa. ada ide ?)

6. Mulai aktif belajar fotografi, paling nggak untuk kepuasan pribadi aja ^^

Yaahh demikian lah edisi refleksi dan resolusi menjelang pergantian tahun. Udah mulai bingung mau nulis apalagi nih.. hehehe..

Sampai jumpa lagi di tahun 2011 yaaaa πŸ™‚

Good Bye 2010, Welcome 2011