Books Essence

Syarat Terbentuknya Digital Marketplace – Disruption

Online Marketplace

Melanjutkan kembali pembahasan tentang buku dari Prof. Rhenald Kasali berjudul Disruption (dapat dibaca sinopsis-nya di sini), dalam salah satu bagian awal, dijelaskan oleh Prof. Rhenald bahwa terdapat 10 syarat untuk terciptanya digital marketplace, berdasarkan penelitian dari Bill Gurley (2012) yang berjudul All Makers Are Not Created Equal: 10 Factors To Consider When Evaluating Digital Marketplace.

Berikut merupakan penjelasan singkat dan contoh yang dirangkum dari buku Disruption :

  1. Apakah marketplace yang Anda kembangkan mampu memenuhi tuntutan perilaku baru yang menghendaki kemudahan dan efisiensi?
    Tidak dapat dipungkiri, perkembangan jaman turut berperan besar dalam perilaku masyarakat, terutama untuk generasi Millenials. Dengan layanan yang semakin lama semakin mudah dan semakin cepat, menunggu menjadi hal yang membosankan, bahkan menjengkelkan. Contohlah aplikasi transportasi yang sekarang sudah jamak digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Jika dulu kita ingin mengantarkan barang baik melalui kurir atau kita sendiri, minimal kita harus mengantarkan dulu barang tersebut. Sekarang? Jika anda menggunakan Go-Send, maka maksimal anda akan melangkah keluar membukakan pintu saja. Selebihnya, kurir Go-Jek yang akan mendatangi Anda. Sangat mudah dan efisien kan?
  2. Apakah marketplace ini memberi value yang lebih besar daripada metode atau pasar atau cara pengumuman yang selama ini telah ada?
    Sifat dari perubahan ke arah yang lebih baik tentunya adalah value yang juga lebih besar dibandingkan dengan layanan sebelumnya. Sebagai contoh, jika anda menggunakan sarana marketplace untuk berjualan atau membeli barang, anda sudah tidak perlu menghitung lagi ongkos kirim secara manual, membandingkan berbagai layanan kurir yang ada. Anda cukup mengisi berat barang anda (sebagai penjual), memilih jenis layanan dan kurirnya (sebagai pembeli), maka ongkos kirim akan terhitung secara otomatis dan real-time. Bahkan sebagian marketplace sudah melengkapi fasilitas tracking yang diupdate secara otomatis. Sangat nyaman ya!
  3. Apakah marketplace ini memanfaatkan teknologi yang menjamin efisiensi?
    Tahukah anda bahwa fakta lapangan menunjukkan bahwa mahalnya produk pertanian disebabkan oleh banyaknya rantai pasok yang harus dilalui, mulai sejak dipanen oleh petani hingga jatuh di tangan Customer akhir (end-user)? Mungkin saja supply chain-nya melewati para tengkulak, pedagang besar, pedagang ecer, dll. Namun, belakangan ini dapat dijumpai berbagai startup (contohnya RegoPantes) yang mampu menyambungkan end user dengan petani langsung, sehingga produk dapat lebih cepat sampai ke customer langsung dengan lebih efisien, yakni tidak perlu melewati rantai pasok yang mahal dan lama.
  4. Apakah marketplace ini mampu mengonsolidasi pasar yang terfragmentasi?
    Contoh dari penerapan syarat ini dapat dijumpai pada situs crowdfunding/crowdsourcing yang mulai marak belakangan (Contohnya: KitaBisa di Indonesia). Situs ini akan menghubungkan antara para investor (pemberi modal atau orang awam yang tertarik dengan salah satu produk/kegiatan) dan penyelenggara kegiatan atau pembuat produk.
  5. Apakah marketplace ini mempermudah para pemasok untuk bergabung?
    Secara umum, syarat ini dapat dijumpai pada hampir semua marketplace di Indonesia, seperti Tokopedia dan BukaLapak, di mana semua orang dapat menjadi supplier. Bahkan, kini orang dapat berjualan tanpa harus memiliki stock barang terlebih dahulu dengan metode dropshipping.
  6. Apakah marketplace ini mampu melayani permintaan dalam jumlah besar?
    Tidak hanya menghubungkan business dengan customer (end-user), sekarang ini bermunculan marketplace  yang juga menghubungkan B2B, yaitu antara produsen dengan pedagang besar  atau end-user yang membutuhkan barang dalam jumlah sangat banyak. Contohnya adalah startup Ralali.com, yang secara khusus memposisikan diri sebagai marketplace untuk B2B. Alibaba juga merupakan marketplace yang sangat populer dalam memenuhi transaksi B2B.
  7. Apakah marketplace ini bisa diperluas penggunaannya sehingga bisa dipakai untuk melayani mereka yang selama ini belum atau tak terlayani?
    Contoh dari penerapan syarat ini adalah banyaknya fintech (financial technology) startup yang menyediakan layanan peminjaman dana, termasuk bagi mereka yang tidak terlayani oleh layanan konvensional seperti perbankan karena banyak faktor, seperti kurangnya literasi finansial, atau risiko yang terlalu besar bagi bank konvensional, dll. Hadirnya lending startup ini menjadi jembatan bagi para pemilik modal dan pihak yang membutuhkan dana, namun tidak diterima oleh Bank konvensional.
  8. Apakah marketplace ini mampu melayani kebutuhan rutin anda sehari-hari, seperti membeli makanan atau minuman, kebutuhan medis (dokter, pemeriksaan kesehatan), dll?
    Saat ini, sangat sulit untuk menyangkal dampak positif dari layanan transportasi Online seperti GoJek. Tidak hanya sebagai angkutan transportasi, namun GoJek juga bertransformasi menjadi layanan kurir untuk membeli makanan (Go Food), mengantarkan barang (Go Send), membeli barang kebutuhan sehari-hari (Go Mart), bahkan hingga membersihkan mobil/rumah (Go Clean). Dengan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, perkembangan Go Jek menjadi sangat masif dan cepat.
  9. Apakah marketplace ini mampu mengonsolidasi pembayaran?
    Sebagai negara yang penetrasi kartu kreditnya sangat rendah, mayoritas marketplace di Indonesia harus menyediakan jenis pembayaran yang sangat lengkap, mulai dari kartu kredit, bank transfer, layanan pembayaran melalui 3rd party seperti Indomaret, bahkan cash-on-delivery. Dengan banyaknya pembayaran tersebut, masyarakat yang masih belum fasih dengan layanan perbankan pun cukup terbantu.
  10. Apakah marketplace ini mampu mendongkrak efek jejaring?
    Sebelum jaman digital, berjejaring sangatlah sulit dilakukan. Bahkan tidak jarang kehadiran fisik mutlak diperlukan bagi dua orang untuk saling berjejaring. Kini, dengan banyaknya media sosial dan marketplace, pembeli dan penjual dapat saling berinteraksi dengan cepat dan mudah. Bahkan, tidak berhenti sampai di sana, pembeli pun dapat menjadi mitra bagi penjual dengan menjadi reseller atau dropshipper.

Nah, bagi teman-teman yang akan atau sudah membuat layanan marketplace, sudahkah mempertimbangkan ke-10 syarat di atas? 🙂