Category

Fiction

Short Story/Cerpen

#447: Kedua Kalinya Bayiku Dirampas

“Ris, kamu nikah lagi saja. Pokoknya Ibu mau kamu punya anak sendiri. Tidak boleh adopsi-adopsi segala!” Kalimat itu terlontar dari mulut mertuaku, yang kelihatannya sudah tidak bisa lagi mentolerir kekuranganku sebagai wanita. Setahun lalu, aku sudah divonis dokter tidak akan pernah bisa mengandung lagi. Entah kenapa, tahun lalu, aku mengalami hari tersial di tanggal yang pula. Tanggal 13 Juli, aku…

Read more
Short Story/Cerpen

#446 : Cincin yang Terpisah

Aku sedang memandangi cermin di depanku. Senyum merekah lebar di sana. Ada seorang putri yang cantik, mengenakan gaun putih dilengkapi tiara kecil di kepalanya. Di belakangnya, beberapa putri lain juga terlihat bercanda menggoda sang pengantin. Melepaskan masa lajangnya hari ini. Suasana pun terlihat ikut berbahagia. Siraman sinar matahari memasuki kamar tersebut, menimbulkan bayangan silhuet jendela yang indah. Pengantin wanita itu…

Read more
Short Story/Cerpen

#445 : Kenangan Pahit Sang Reporter

Musik klasik masih mengalun nan merdu. Suasana remang-remang di sebuah cafe nan anggun. Masih belum banyak orang di sini. Senja belum tiba, tapi matahari seolah sudah mau berpaling. Awan gelap mulai berdatangan. Mendung. Ditemani bunyi geledek sesekali. Keramaian kecil itu sama sekali tidak mengganggu Tasya, yang duduk di salah sudut di dalam cafe itu. Tangannya masih cekatan mengetikkan kata demi…

Read more
Short Story/Cerpen

#442: Menunggu Rina

Terkadang hidup ini memberikan ironi yang tidak masuk akal. Bahkan, para jenius yang paling jenius sekalipun belum tentu bisa menjelaskan fenomena hidup yang aneh ini. Salah satu hal yang absurd itu bernama cinta. Jika kita melihat balapan, yang tercepatlah yang akan menang. Jika kita bermain sepak bola, yang paling banyak mencetak gollah yang akan menang. Namun, tidak demikian dengan yang…

Read more
Flash Fiction

#441: 5 Detik untuk Jatuh Cinta

Pesta tahun baru yang sangat ramai, di sebuah café, di pusat perbelanjaan di Surabaya, yang semakin malam semakin penuh sesak saja. Namun, aku tetap merasa kosong di tengah keramaian itu. Temanku kelihatannya tidak tega melihat muka kusut di wajahku, sambil berkata,”Kenapa kusut gitu ? Habis gini tahun baru lho. Semangat sedikit donk”. Aku hanya menggumam saja membalas, terdiam sejenak. Lalu,…

Read more
Short Story/Cerpen

Seminggu Saja

Angka di jam digital menunjukkan pukul 21.00. Seorang pria dengan langkah santainya berjalan di sebuah bandara Internasional, ditemani tas ransel hitam berukuran sedang dan koper kecil yang ditarik. Baru saja sampai ke Bandara, perjalanannya baru saja akan dimulai. Perjalanan menuju benua lain, yaitu benua Kangguru alias Australia. Dirogohnya kantongnya, terdapat secarik kertas di sana. Tertulis namanya. “TONY HERMAWAN”. Selain itu, tertulis…

Read more
Fiction, Flash Fiction

MALAM TERAKHIR

Saat pertama kali ku melihatmu, aku langsung tahu bahwa aku sudah mencintaimu, bahkan mungkin sebelum pertemuan itu. Perasaanku bagaikan penambang yang menemukan bongkahan emas, yang tidak pernah berhenti menggali semata karena keyakinan bahwa emas itu ada, namun belum kutemukan saja. Maka, begitu kau menyapaku dengan anggun, muka ku langsung memerah. Hingga kini, aku masih mengenang malam itu. Malam yang tak…

Read more
Fiction, Flash Fiction

Pilihan Berat

Air mata masih menetes di pipi sang Wanita. Raut mukanya sangat kusut, nafasnya masih sesenggukan. Dari sana saja, aku bisa tahu bahwa dia pastilah mengalami masalah yang sangat berat. Cukup memprihatinkan, menurutku, betapa wanita yang cantik dan elok ini sekarang berada di depanku menangis tersedu-sedu. Beberapa saat kemudian, aku melihat seorang lelaki keluar dari ruangan dokter. Dia juga terlihat gugup…

Read more