Flash Fiction

#441: 5 Detik untuk Jatuh Cinta

Pesta tahun baru yang sangat ramai, di sebuah café, di pusat perbelanjaan di Surabaya, yang semakin malam semakin penuh sesak saja. Namun, aku tetap merasa kosong di tengah keramaian itu. Temanku kelihatannya tidak tega melihat muka kusut di wajahku, sambil berkata,”Kenapa kusut gitu ? Habis gini tahun baru lho. Semangat sedikit donk”. Aku hanya menggumam saja membalas, terdiam sejenak. Lalu, aku pun menyeletuk “Yah, ganti tahun nggak mengganti nasibku sih. Tetap aja jomblo forever”, dengan nada pesimis. Tawa pun tergelak di antara teman-temanku. Nasib mereka lebih beruntung, sebagian besar sudah memiliki tambatan hati.

Suasana mulai ramai. Ada rombongan sexy dancer yang meramaikan suasana, dengan lagu berdentum kencang, membuat adrenalin makin terpacu. Aku memesan satu gelas lagi orange juice. Sudah gelas ke-3. Sebentar lagi pergantian tahun. 5 menit lagi. Langit sudah mulai penuh dengan api-api warna warni di atas sana, menghiasi malam gelap. Tiba-tiba, mataku tertuju pada seorang wanita yang terlihat anggun dari belakang. Aku makin penasaran, ingin melihat wajahnya. Semakin tidak sabaran, semakin berdebar jantungku. Aku yakin ini karena wanita itu,bukan karena lagu yang semakin cepat iramanya.

Benar saja instingku, ketika wanita itu menoleh, wajahnya yang dihiasi senyum manis berhasil membiusku. Waktu seolah berhenti ketika secara kebetulan, keempat mata kami saling beradu pandang. 1..2..3..4..5.. dan aku pun resmi jatuh cinta kepadanya. Walaupun aku belum tahu apa-apa tentang dirinya. Cahaya matanya seolah memasuki pikiranku, meminta tempat khusus di hati. Perasaanku semakin tidak karuan ketika dia melambaikan tangan, seolah mengucapkan ‘halo’ kepadaku. Senyumnya makin lebar.

Dengan memberanikan diri, aku pun beranjak dari kursiku, segera menuju wanita cantik itu, segera diikuti dengan riuhan dan siulan teman-temanku. Untung saja, Hanna, nama wanita yang berhasil membiusku itu, cukup supel sehingga masih mau berkenalan dengan orang asing macam aku. Mungkin saja, kami berada di tempat dan waktu yang tepat, dan saling membius hati satu sama lain secara ajaib. Kami pun saling berkenalan.

Tidak lama setelah obrolan pertama kami, suasana pun meledak, diiringi hitungan countdown oleh MC yang menghitung 10, 9, sampai ke angka 1. Dan, resmilah kami memasuki tahun baru. Tahun baru yang penuh dengan harapan baru. Dan harapan baruku sudah kutemukan, tepat sebelum tahun baru berganti. Sungguh malam yang tak terlupakan.

*Post ini adalah cerita yang disubmit untuk jejakubikel.com dengan tema cinta pada pandangan pertama