Lomba Plotting XV
Setelah Khalash menghilang, Corbus mulai mengambil alih pasukan kegelapan dan membangun kerajaannya sendiri, sambil bersiap-siap menyerang kuil Xar dan Vichattan. Dia juga berusaha mencari kitab kutukan kegelapan kuno untuk memperkuat ilmu sihirnya dan mencari pedang kegelapan, pedang warisan dari Sang Kegelapan sendiri yang selama ini tersembunyi. Hal ini dilakukannya untuk membuat dirinya semakin sakti dan tidak terkalahkan.
Di tempat lain, keempat ahli waris melanjutkan latihan sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka masing-masing. Dalrin dan Antessa kembali ke kuil Xar dan belajar memperkuat inti Xar mereka langsung di bawah bimbingan biarawati Mirell, karena merekalah yang disiapkan untuk menjadi pimpinan Es Xar dan Ka Xar. Sementara Kara dan Gerome juga kembali ke Vichattan untuk belajar ilmu yang lebih sakti lagi. Setiap beberapa pekan sekali, mereka berempat akan latihan bersama dengan Amor dan Pietas untuk meningkatkan kekuatan Cahaya mereka berempat.
Namun, masa damai itu tidak bertahan lama, karena Corbus yang sudah memiliki pedang kegelapan mulai melancarkan serangan dengan pasukan kegelapannya. Mereka mulai mengambil alih desa-desa kecil dan mulai mempersempit daerah Xar dan Vichattan. Maka, sekali lagi, keempat ahli waris cahaya berpencar menjadi dua kelompok, yaitu Kara dan Dalrin dan Amor, serta Gerome dan Antessa dan Pietas. Kedua kelompok ini bertugas untuk melindungi daerah sekaligus memukul balik pasukan kegelapan.
Setelah berbagai pertempuran, akhirnya tibalah bagi keempat ahli waris untuk bertarung langsung dengan panglima kegelapan Corbus. Keempat ahli waris dengan susah payah mengimbangi Corbus, yang tampak masih cukup perkasa meladeni keempat remaja ahli waris itu. Amor dan Pietas tidak bisa bergabung karena harus membantu pasukan Xar dan Vichattan mempertahankan diri dari pasukan kegelapan.
Di tengah-tengah pertempuran, terjadi hal yang sangat mengagetkan, di mana Khalash muncul kembali ke dunia bersama Shiba. Ternyata, Khalash sudah menduga bahwa suatu hari akan terjadi pengkhianatan oleh panglima-panglimanya, maka dia menanamkan kekuatan kegelapan dalam diri panglima-panglimanya. Mengetahui bahwa kekuatan Corbus sudah semakin kuat, bahkan mendapatkan pedang kegelapan, maka Khalash segera melancarkan serangan mautnya menuju Corbus, yang seketika merasakan bahwa kekuatan kegelapannya terserap habis. Shiba membantu Khalash dengan menghabisi Corbus dan mengambil pedang kegelapan untuk tuannya. Khalash pun cukup kagum dengan pedang tersebut. dan korban pertamanya adalah Shiba sendiri, yang juga diserap kekuatan kegelapannya oleh Khalash.
Maka, keempat ahli waris sekarang harus berhadapan dengan pangeran kegelapan yang sudah bertambah kuat dan menguasai pedang kegelapan. Pertarungan sengit membuat keempat ahli waris semakin lama semakin kewalahan. Akhirnya, biarawati Mirell dan tiarawati Magdalin menemukan cara yang dapat membuat tenaga keempat ahli waris kembali, yaitu dengan meminta bantuan segenap warga Xar dan Vichattan mengirimkan tenaga mereka untuk keempat ahli waris itu. Maka, dengan bantuan tenaga itu, Khalash dapat dikalahkan. Namun, kegelapan tidak dapat dihancurkan begitu saja. Maka, biarawati Mirell dan tiarawati Magdalin memilih mengorbankan diri mereka untuk menyegel Khalash bersamaan dengan kekuatan terakhir mereka. Hasil dari sihir yang menyegel Khalash adalah sebuah bola mutiara. Sementara itu, bersamaan dengan disegelnya kekuatan Khalash, maka pasukan kegelapan lenyap dengan sendirinya, begitu juga dengan kuil kegelapan.
Akhirnya, diceritakan Kara menikah dengan Dalrin dan menjadi pemimpin dari Vichattan, sementara Gerome menikah dengan Antessa dan menetap di kuil Xar. Mereka juga membentuk pasukan khusus yang terdiri dari kaum ahli Xar dan Vichattan, yang tugasnya adalah mencegah dan membasmi sisa-sisa antek kegelapan di dunia ini, sehingga Khalash tidak akan pernah bangkit kembali. Bola mutiara yang digunakan untuk menyegel Khalash disimpan dalam tempat rahasia dan disegel dengan sangat kuat, dengan kekuatan kombinasi inti Xar dan elemen alam.Sementara Frigid Acerbus, akhirnya kembali menjadi ratu peri dan memilih mengikuti kekuatan cahaya, serta menunjuk pengganti dari pemimpin peri untuk setiap elemen alam.
*post ini merupakan post yang dibuat untuk mengikuti lomba plotting Xar dan Vichattan yang diadakan oleh Adhika Pustaka selaku penerbit buku Xar & Vichattan.