Books Review

#398: Book Review – World of Warcraft – Rise of The Horde

Kemarin ngga bisa tidur lagi nih.. jadi nyelesaiin baca 1 buku lagi, judulnya World of Warcraft, Rise of The Horde.. bagi yang maen World of Warcraft(WoW), pasti dah pada tau deh Horde tu apaan ya.. hehe.. aku beli buku ini sebenernya udah dari taun lalu lho.. tepatnya waktu aku mau liburan ke China (kalo mau tau cerita liburan ku ke china, liat di sini nih).. karena waktu itu ke periplus dan g nemu buku yg bener2 bagus, akhirnya iseng beli jg buku ini.. aku sendiri baru mulai maen WoW taun ini, mgkn sekitar 2 bulan lalu.. dan feel amazed jg.. dengan tingkat kompleksitas dan jalan ceritanya.. soalnya, jujur aja, kalo maen game tp cm bwat nyari item ato naekin level, aku agak males sih.. lebih asik (menurutku) kalo ada jalan cerita yg kompleks.. dan WoW akhirnya jadi game online terlama yang pernah aku mainin sampe skrg..

Back to the book deh..

By Christine Golden
Harga: sekitar Rp 90.000 di Periplus
355 halaman

Buku ini bercerita ttg asal mula Orc membentuk Horde (semoga ndak salah nih).. Namun, sebelum itu, di bagian awal, diceritakan ada 3 orang pemimpin suku bangsa Eredar, yaitu Velen The Prophet, Archimonde, dan Kil’jaeden.. Mereka mendapat tawaran menarik dari Sargeras untuk membentuk Burning Legion.. (FYI, Sargeras itu penjahat nya gitu sih.. The Bad Guy).. Velen kurang setuju dengan tawaran itu, karena menurutnya hal ini akan menjadikan suku Eredar menjadi budak dari Sargeras, namun Archimonde dan Kil’jaeden (yang haus akan kekuatan dan kekuasaan) menyetujui hal ini..

Akhirnya, Velen mengumpulkan orang-orang yang percaya padanya dan meninggalkan Eredar. Sejak saat itu, mereka disebut sebagai The Exiled One, Kumpulan yang terbuang, atau disebut ‘Draenei’ dalam bahasa mereka.. (FYI, Draenei merupakan salah satu race yang dapat dipilih jika kita main WoW).. dan mereka menetap di suatu tempat di Outland, berdampingan dengan para Orc..

Hidup mereka dengan Orc cukup damai pada awalnya, bahkan Draenei sempat membantu 2 orang orc muda, Orgrim Doomhammer dan Durotan, yang nantinya merupakan orang penting dalam sejarah Orc (bahkan di gamenya menjadi nama tempat, yaitu Durotar, dan kota Orgrimmar).. Mereka merupakan orc pertama yang masuk ke dalam kota Draenei..

Seiring berjalannya waktu, tempat persembunyian The Exiled One pun akhirnya ketahuan juga oleh Kil’jaeden yang sekarang sudah bergabung dengan Sargeras, namun masih memendam kebencian terhadap Velen dan ingin menghancurkan Draenei. Kil’jaeden pun menemukan cara untuk menghabisi kaum Draenei, yaitu dengan cara meminjam tangan Orc, melalui Ner’zhul, shaman dari suku Shadowmoon yang awalnya menganggap Kil’jaeden sbg teman dari leluhur Orc (tanpa sadar bahwa dia sedang ditipu).. Kil’jaeden juga memberi kaum Orc kekuatan sihir, sehingga mereka bisa menjadi Warlock. Para shaman yang sebelumnya lebih mendengarkan alam dan leluhur mereka sekarang berbalik menjadi Warlock yang memiliki sihir jahat.

Maka, yang terjadi selanjutnya adalah Orc terus-terusan membantai kaum Draenei yang mereka jumpai.. Hal ini dikarenakan propaganda yang dilakukan oleh pemimpin Orc (yang akhirnya berpindah ke tangan Gul’dan, mantan murid Ner’zhul yang mengkhianati tuannya sendiri) sehingga kaum Draenei pun harus berpindah tempat demi menyelamatkan hidup mereka.

Kaum Orc sendiri akhirnya (atas bujukan Gul’dan) meminum Demon Blood, yang membuat mereka sangat haus darah.. hanya ada 1 suku yg tidak meminum, yaitu Frostwolf Clan yang dipimpin oleh Durotan.. Karena kaum Draenei (yang dibantai) sudah tidak ada, dan lahan tempat tinggal Orc mulai dilanda kekeringan, maka akhirnya mereka pindah menuju Azeroth, tempat tinggal manusia, dengan tujuan untuk memuaskan nafsu membunuh mereka, sekaligus mencari tempat tinggal yang lebih baik.

yah gitu deh ceritanya di buku ini.. buku yg menjadi awal cerita perseteruan antara Orc dan Draenei (di dalam game) yang menurut ku seharusnya g perlu terjadi.. kadang, kita menjadi gelap mata jika dijanjikan sesuatu (misalkan kekuasaan, kekayaan) dan jadi tidak bisa melihat permasalahan secara jernih.. hal yang besar seperti peperangan pun dapat dengan mudah dimulai (tapi sulit sekali diakhiri) dengan hal-hal sepele seperti bujukan-bujukan yang dasarnya kurang kuat.. Maka sudah sepantasnya kalo kita hidup dengan sikap waspada juga, jangan langsung percaya sama orang lain kalau kita tidak yakin.. Bahkan jika sudah yakin pun, pastikan untuk melakukan double check atas kebenaran yang terjadi. (wah bahkan dalam novel WoW pun ada pesan moralnya ya 🙂 )