#167 : Eldest – Book Review
Christoper Paolini
Eldest adalah seri kedua dari trilogi Inheritance dan merupakan lanjutan dari Eragon. Buku ini menceritakan kisah Eragon, seorang penunggang naga baru yang harus menghadapi kaisar Galbatorix, seorang penunggang naga lainnya yang mengkhianati kaumnya dan menjadi diktator serta mengancam kehidupan manusia, elf, kurcaci dan semua makhluk Alagaesia setelah kehilangan naga kesayangannya.
Tidak seperti buku pertama, buku kedua ini dapat dikatakan cukup minim akan suasana pertempuran karena lebih berfokus pada cerita sang penunggang yang harus menjalani pelatihan bersama naganya di tanah kaum Elf, Du Weldervarden.. selain itu, juga diceritakan bagaimana Carvahall, desa tempat Eragon berasal, menemui kesulitan karena Galbatorix ingin menangkap Eragon. Desa ini diserang oleh sepasukan prajurit yang dipimpin oleh Ra’Zac, makhluk kegelapan. Pada awalnya, yang menjadi incaran dari kekaisaran adalah Roran, sepupu dari Eragon.. Roran sendiri pada awalnya tidak mengerti mengapa ia harus kehilangan segalanya, ayahnya, tanah pertaniannya, bahkan sepupunya sendiri. Namun ketika serangan demi serangan dialami oleh Carvahal, mau tidak mau, dia harus mengalihkan semua kebingungan itu dan membela desanya. Apakah ia akan berhasil menyelamatkan desa nya ?
Sementara itu, Eragon menjalani masa-masa pelatihan bersama Saphira, naga nya di Du Weldervarden, rumah kaum Elf yang sudah menyepi setelah masa kejatuhan para penunggang. Tidak hanya belajar akan sihir dan ilmu pedang, Eragon juga harus belajar bahasa kuno Elf, Sejarah Elf, berbagai ilmu seperti geometri, logika, geografi dan astronomi. Namun, Eragon mengalami sedikit kendala, yaitu bekas luka di punggungnya akibat kutukan Durza, Shade yang dikalahkannya (dalam buku pertama). Luka itu selalu menyakitkan apabila Eragon melakukan hal yang cukup berat dan melelahkan, tidak jarang pula akibat serangan luka itu, Eragon jatuh pingsan. Apakah Eragon akan berhasil menyelesaikan latihannya ?
Kekaisaran sendiri sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyerang kaum pemberontak, yaitu Surda dan Varden yang memutuskan untuk melakukan unifikasi.. Apakah Galbatorix akan turun tangan sendiri menghadapi kaum pemberontak yang memiliki seorang penunggang baru yang menjadi harapan baru mereka ?
Ada banyak sekali kisah-kisah menarik yang cukup layak dibaca dalam seri ini. Di antaranya adalah sejarah kelam Eragon, sejarah Arya si Elf, penjelasan akan kata-kata Angela si tukang obat di buku pertama seperti ‘Saudara sedarahmu akan mengkhianati mu’ dan ‘Kau akan mencintai seorang bangsawan, namun bagaimana akhir kisahnya aku tidak tahu’ semua itu akan mulai sedikit demi sedikit terungkap dalam buku ini sebelum mencapai klimaksnya di buku ketiga, Brisingr, yang akan terbit September tahun ini.
mmm bukannya buku ini sudah keluar ah lama banget ya? hehehehe aku punya… mau pinjam?
loh aku ya punya jg low.. hehe.. ini review dari hasil baca sendiri neh, bukan copy paste :p