Holiday, Indonesia, Photography, Traveling

Berlibur ke Dago Dream Park yang Kekinian

Pas tanggal 11 September lalu, hari raya Tahun Baru Muharam, kita jalan-jalan ke Dago Dreampark. Sebenarnya rangkaian ‘liburannya’ dimulai dari tanggal 9 si, kita ke Jakarta dulu menghadiri resepsi pernikahan teman baik, lalu lanjut jalan-jalan ke Bandung naik kereta dari stasiun Gambir tgl 10 sore, dan rencana balik tanggal 13 (hari kamis) sore.

Ini kali ke-4 ke Bandung, dan biasanya sih taunya tempat jalan tuh Lembang aja. Jadi biasanya sih pasti nyambangin resto-resto kayak Kampung Daun, Sapu Lidi, Tahu Susu Lembang, dsb. Berdasarkan pengalaman terakhir tahun 2013 pas lebaran ke Bandung, dan bener-bener merasakan kemacetan, maka kali ini kita berusaha tidak ke Lembang pada tanggal merahnya. Dan setelah browsing-browsing, kita mutusin untuk ke Dago Dreampark.

Setelah lihat google maps, dan grab, estimasinya sih 45 menit dari hotel kita (kita nginap di Regata Hotel, sebelahnya persis Rumah Mode).

Jadilah kita panggil Aa Grab dan ketemu dengan yang namanya Kang Dadang (menurut nama di Appsnya sih). orangnya ramah, dan storyteller yang baiklah. Ga berhenti cerita2 teh, walaupun sambil promosi. Nawarin jasa carter mobil (tp sayangnya kita udah carter untuk tanggal 12nya, karena rencana seharian di Lembang), terus pas lewat daerah dago, nawarin tanah juga kalau mau inpestasi :D.

Singkat cerita, setelah melewati kemacetan yang bertaraf normal, akhirnya jam 11.15 kita sampai (kita keluar hotel jam 10). Jadi total kita di jalan 75 menit nih. Tapi yah masi oke lah. Begitu masuk, kita akan diminta bayar karcis per orang (FYI, sekarang hampir semua wahana dan cafe-cafe di Bandung yang kekinian dan ada spot foto menerapkan ini sih. Jadi kita harus bayar karcis masuk yang nantinya bisa ditukar souvenir atau voucher buat makan). Nah, diturunin Kang Dadang, lalu kita ke spot pertama, tinggal belok kanan dari tempat berhenti dari mobil (dan naik tangga yang lumayan lah, apalagi kalau sambil gendong Elon).

Rumah Balon Up.

Pemberhentian pertama kita langsung ke Rumah Up, itu tuh rumah yang terbang pakai balon di animasi Up.

Rumah Balon di film Up.

Oh ya, untuk spot foto ini, kita harus bayar per orang yang mau foto ya, jadi sistemnya seperti beli kupon dulu, lalu antri.  Rata-rata untuk foto seperti ini biayanya Rp 30.000/orang sih. Untuk bayi umur < 2 tahun free. Jadi berhubung ini liburan Elon terakhir sebelum ulang tahun yang ke-2, ya free deh buat dia. Tenang aja, worth-it kok untuk bayar, karena di tiap spot foto nantinya ada petugas yang ambil foto kita pakai kamera SLR, dan bisa langsung copy hasilnya di loket pengambilan foto. Ini yang menurutku luar biasa sih ya, karena baru pertama kali nemu wahana bermain yang sampai mikir segitunya buat kita. Biasanya kan kita kebanyakan disuruh beli printed photo ya. Ini kita akan dicopykan langsung ke handphone kita (jadi di tiap PC sudah ada kabel USB 2 dan USB-C untuk dicolok ke hape kita).

Oh ya, jangan lupa, semua tiket dan kupon baik kupon masuk area maupun kupon untuk foto gini, mendingan dikumpulin yah, karena nanti bisa ditukar suvenir maupun snack (ice cream, susu, biskuit dll)

Setelah antri 30 menit, dan kepala kejeduk pintu karena agak grogi waktu naik tangga.

Yang ga biasa gaya, jangan kuwatir. Masnya udah terbiasa ngarahin, semacam punya template koleksi gaya di sana sih hehe. Dan bagi penghobi foto, tenang aja, 1 spot itu biasanya kita disuruh gaya sampai 8 gaya macem-macem sih. Jadi bagi yang suka banget difoto, ga usah kuatir bakalan disuruh cepet2 :p.

Lunch di Food Court

Setelah foto di Rumah Up, sudah jam 12, dan kebanyakan loket-loketnya masih tutup istirahat, jadi kita ikut makan siang deh. Lokasinya di loket yang sama dengan loket pembelian tiket Up ini, jadi langsung cus makan. Ada beberapa kios sih yang bisa dipilih.

Aku pesen nasi bebek bakar. Wid + Elon makan sop buntut iga. Sama kita pesan Es Kepal Milo. Untuk pertama kalinya makan es itu :p

 

Kita pilih makan di lantai 2, selain karena lebih sepi juga viewnya bagus, bisa lihat Dreampark yang di bagian bawah. Seperti di foto itu, kelihatan kan spot foto Karpet Aladdin?

Tempat makannya di lantai 2. Kalau kiosnya di lantai 1, nanti bisa dianterin makanannya.

Di bawah tempat kita makan, ada spot foto Paragliding. Jadi bisa foto seolah-olah naik Paragliding gitu.

Pemandangan lain ke arah taman di bagian bawah.

Spot Flying Lounge

Setelah selesai makan siang, kita lanjut lagi ke spot foto lain yang masih satu lokasi, jadi supaya nda bolak balik. Lumayan naik tangganya soalnya :p.

Next, Wid mau naik flying lounge. Spotnya ini bisa dipakai untuk 3 lokasi foto sekaligus sih, Paragliding, Flying Lounge, dan Love Seat.

Monggo bagi yang dimabuk asmara dan pengen berfoto seperti kencan di atas awan.

Nah, ini dia nih sofa terbang.

Hasil foto sendiri. Elon masih unimpressed aja, pokerface.

Oh ya, masing-masing orang yang naik, termasuk babynya, akan diikat dengan sabuk pengaman kok. Jadi harusnya untuk safety tidak ada masalah ya. Tapi aku ngga naik sih, takut ambrol lol.

Nih, foto di loungenya yang terlihat seperti terbang nih.

Hasil foto Masnya yang kita copy dari Loket. Lokasi menentukan hasil :p (ya wajarlah mereka dapat posisi paling strategis, la wong tugasnya motret).

Setelah itu, kita beranjak ke bagian bawah dari Dreampark melewati jembatan.

 

Jadi sebenarnya kalau kita naik mobil pribadi, kita pasti melewati jembatan ini dulu, karena di depannya itulah tempat parkir. Cuman kalau naik kendaraan umum (taksi, Grab), ya enak sih, kita bisa langsung main di spot pertama tadi di atas abis beli karcis masuk. Tapi kalau mau beli karcis di dalam setelah jembatan ini juga bisa kok, karena parking areanya memang ada di dalam.

Ini peta dari keseluruhan kawasan Dreampark.

Ada spot foto Sky Hammock di sini.

Ada tempat untuk mainan sepeda buat anak-anak. Sepedanya bisa sewa di sini.

Pas jalan-jalan, kita ga sengaja lihat mobil yang membawa pengunjung ke daerah bawah. Jadi kita beli tiketnya deh. 3 orang @ Rp 10.000 terbagi jadi 3 bagian. Jadi 1 disobek waktu kita turun ke bawah, 1 disobek waktu naik ke atas. Bagian ke-3 nya buat apa? buat ditukar biskuit di loket penukaran :p

Tiap kali lihat ban/roda, Elon pasti pengen lihat dari dekat.

Itu mobil Wira-Wirinya.

Berhenti di Lost in Paradise

Wira-wirinya turun di tempat berhenti di dekat Lost In Paradise. Harusnya itu tempat foto-foto untuk keluarga sih, cuman kita ga ambil spot untuk foto di sana, jadi foto sekelilingnya aja.

Yang bagus di belakangnya banyak background sangkar burung dan ada tulisan L.O.V.E lumayan besar sih.

Ada loket juga untuk beli tiket untuk wahana-wahana di bawah.

Horse Around

Sambil jalan ke bawah, ada lokasi patung kuda, dan di bawahnya ada tempat kuda-kuda gitu. Pas liat orang lain bawa anaknya naik kuda, akhirnya kita putusin kasih Elon experience naik kuda deh, walaupun masih digendong sama mamanya. Kalau ga salah ingat, per orang kena Rp 25.000 atau Rp 30.000.

Horse Barn

Dapatnya kuda bernama Gatot.

Sementara mereka naik kuda sampai ke dekat daerah Row a Boat (coba dilihat lagi petanya :p), yang foto harus ikut sambil jalan dan lari-lari nih. dan setelah itu ya jalan naik lagi ke Horse Barn.

Oh ya, bapaknya juga baik banget kok, malah aku disuruh foto sementara dia nungguin. Jadi ngga yang keburu-buru gimana gitu.

Sambil jalan ke bawah, ada kelihatan wahana Pirate Ship, kurang lebih seperti naik Galeon atau kapal yang bisa swing tinggi gitulah.

Kalau dari dekat, kayak gini nih kapalnya.

Row a Boat

Habis naik kuda, kita kembali jalan turun lagi untuk lanjut ke area berikutnya, Row A Boat. Bagi yang mau di sini bisa naik perahu dan keliling muterin danau buatan gitu sih. Cuman kita hanya lewat aja.

yang hobi dayung, apalagi kalau lagi mau romantis-romantisan sama yayangnya, mangga teh.

Kita lanjut lagi, ngelewatin beberapa tempat sih ini.

Ada restoran Dayang Sumbi buat yang mau isi perut.

Uncle’s Barn

Di seberangnya Restoran Dayang Sumbi, ada Uncle’s Barn, di mana kita bisa kasih makan hewan (well yah, liburan kali ini, nyaris tiada hari tanpa kasih makan kelinci dan kambing lol. Tp di Dreampark kita ngga masuk ke wahana ini sih, karena rencananya di PVJ Mall ada juga tempat main anak-anak untuk kasih makan kelinci).

Itu ada kelinci-kelinci yang siap dikasih makan sampai gendut.

Di bagian atas uncle Barn, ada seperti museum mini, kalau ga salah sih seperti nampilin budaya Sunda gitu.

Jadi kita duduk-duduk aja di deket sana, sambil foto-foto. udah lelah :p

Abis duduk-duduk, kita mau balik lagi naik ke daerah atas. Sudah jam 14.30 waktu itu sih, kita masih mau foto-foto di Bird Nest sama Aladin’s Karpet. Jadi kita mau cari halte wara wiri untuk naik ke atas lagi (dan selanjutnya pulang, karena menurut rencana mau lanjut ke cafe Dago Bakery Punclut).

Di sana juga ada patung raksasa yang menceritakan legenda terkenal dari Jawa Barat, yaitu Legenda Tangkuban Perahu.

Bagi yang mau baca sekilas tentang ceritanya, bisa dilihat di batu di dekat sana.

Setelah naik wara-wiri dan naik ke dekat tempat parkir, kita tukar kupon-kupon dengan snack dan suvenir.

Dapat gantungan kunci, biskuit 2 pcs, dan ice cream Aice 2 pcs juga.

Aladdin’s Carpet dan Bird Nest

Akhirnya sampai juga di spot foto terakhir sebelum pulang. Harga kupon untuk Aladin’s Carpet dan Bird Nest ini juga sama, kalau g salah ya 30.000/orang sih. Di sini, kita bisa naik karpet Aladin, lalu foto di sepeda yang jalan di atas tali, sama foto di Bird Nest gitu. Jadi kalau mau langsung beli kuponnya sekalian, karena ini spot-spot fotonya langsung di 1 jalan gitu.

Behind The Scene Karpet Aladin

Safety First.

Siap-siap mau terbang.

Yeay!

dan di tengah ketinggian gitu dan foto yang spektakuler, Elon tetap lempeng aja mukanya. (Ini hasil foto Mas-nya)

Yang ini juga hasil foto masnya. Lokasi premium sih, pas di tengah posisinya gitu :p

Spot foto untuk Sky Bike

Nanti naik sepedanya gini nih. Lumayan kan pemandangannya bagus.

Lanjut jalan sedikit, eh ada spot foto seperti pohon sakuranya Master Shifu di Kungfu Panda.

Monggo yang mau jadi seperti Master Shifu, atau yang mau foto seperti di Pohon Sakura di Jepang.

Lanjut ke spot foto terakhir, Bird Nest.

Foto dalam sangkar burung.

Ingat ya! jangan lupa untuk copy foto-foto kita, ga pakai lama kok, langsung ditransfer ke handphone (kalau android) dan via email (kalau iPhone).

Foto dulu di depan pintu masuk, buat absen :p

Pulangnya Macet!!

Karena ini tanggal merah dan kita sudah dibilangin Kang Dadang kalo biasanya turunnya macet, jadi jam 15.30 kita sudah pesan Grab untuk balik, dan kita ga jadi ke Dago Bakery, karena takutnya kena macet itu. Jadi kita maunya langsung ke PVJ Mall aja. Dan setelah klik bbrp kali di Grab, aku ketemu sama driver yang 2x accept *kayaknya auto accept*, tp sebenarnya dia ga mau jemput kita karena posisinya kejauhan. Lah gitu kok diaccept.

Sempat telpon Kang Dadang untuk minta jemput, tp beliau juga lagi terjebak di daerah Dago bawah dan lg anter tamu. Akhirnya dia saranin coba lagi aja cari driver Grab, sambil dia juga menuju ke daerah kita abis anter tamunya. Baik banget sih bapak itu. Dan untungnya kita nemu 1 driver Grab lain nih.

Well, way back to tengah kota turned out like hell hehe… jalan yang kata pak Grabnya harusnya 5 menit saja dari Dago Dreampark, jadinya 2 jam!!! di jalan yang ga sampai 1 KM euy. sampai elon pulas tidur di mobil, dan bapaknya kasian juga sih. kayaknya sih dia cuman sambilan kerja ngegrab dan barusan antar anaknya main juga di daerah Dago. Akhirnya di tengah perjalanan, dia suruh anak dan keluarganya juga langsung ke daerah dekat PVJ atau langsung pulang rumah saja, soalnya dia juga ga bakalan sempat jemput mereka lagi di daerah itu, keburu kemaleman tuh.

Jadi dari 15.30 kita keluar dari Dreampark, jam 18.00 baru sampai ke PVJ tuh. Nanti bakalan diupload di post berikutnya yah, di PVJ ada apaan aja tuh :p

Demikianlah petualangan kami di Dago Dreampark. Sampai jumpa di post berikutnya.